Assallamualaikum wr wb
Slamat malam sobat semua pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sekitar pengalama saya mengenai VPS OpenVZ & KVM
Latar Belakang
Hal yang melatar beakangi kegiatan saya kali ini adalah Kurang nya pengetahuan Mengenai apa itu KVM dan OpenVZ di saat saya akan mngelola sistem oprasi yang berbasis Virtualisasi, sempat saya bingung karena saya belum begitu memahami mengenai hal tersebut,
Maksud & Tujuan
Agar dari sebelumnya saya tidak tau menjadi mengerti atau tau mengenai apa itu OpenVZ , KVM dari segi pengertian sampai dengan Perbedaan
Virtualisasi OpenVZ
OpenVZ
merupakan virtualisasi berbasis container pada sistem operasi linux.
OpenVZ masih tergantung dengan karnel host, sehingga anda tidak akan
bisa menginstall sistem operasi lain, seperi windows dan lain
sebagainya. Selain itu, OpenVZ juga memungkinkan terjadinya over selling
(peminjaman space HDD atau RAM). Seperti jika server pusat memiliki RAM
32GB, maka penjual dapat menjualnya ke 100 pembeli dengan masing-masing
pembeli mendapat ram 1GB.
Dari segi
kepraktisan, OpenVZ adalah jenis virtualisasi yang lebih mudah dalam
setupnya dan pengelolaannya pun terbilang gampang. Beberapa ISP yang
menyediakan VPS OpenVZ adalah Ramnode, Oneasiahost (SGGS), interserver,
crissicsolution, vpsdime dan Greenvaluehost.
Berikut ini detail kelebihan dan kekurangan virtualisasi OpenVZ :
Kelebihan OpenVZ :
- Bisa overselling. (sehingga bisa mendapat spesifikasi tinggi).
- Hemat biaya (sehingga harga bisa murah)
- Dapat disetup dengan mudah (penggunaan memory, jumlah proses, penggunaan CPU, penggunaan disk dan lain-lain yang dapat dirubah-rubah dalam kondisi VPS tetap running).
- Jika menggunakan resource berlebihan, maka akan dapat mengganggu atau mempengaruhi kinerja VPS lain yang berada dalam satu host yang sama, sehingga beberapa ISP biasanya langsung melakukan suspend terhadap VPS yang nakal seperti ini.
- Di OpenVZ anda hanya dapat menginstall linux dengan berbagai distro saja. Anda tidak bisa menginstall sistem operasi lain seperti windows.
- Beberapa setting dibatasi node.
- Tidak mendukung SWAP.
Kernel-Based
Virtual Machine atau yang biasa disebut KVM adalah merupakan salah satu
teknologi virtualisasi full hardware (berdiri sendiri). Dengan KVM,
pengguna dapat dengan leluasa menggunakan sistem operasi apapun yang ia
inginkan, baik linux, windows maupun yang lainnya. Oleh karena itulah,
virtualisasi KVM ini dikenal pula dengan istilah semi dedicated server.
Jika
dalam hardware, KVM bisa lebih baik performanya karena berdiri sendiri
dan tidak mengganggu VPS lain, namun anda jangan heran karena ketika
anda ingin merubah ukuran RAM, HDD dan lain sebagainya (setup), maka VPS
ini harus direstart terlebih dahulu, sehingga bisa dikatakan setupnya
lumayan merepotkan jika dibandingkan dengan OpenVZ.
Selain
itu, harga yang ditawarkan oleh penyedia KVM juga biasanya lebih mahal
berkali-kali lipat jika dibandingkan dengan OpenVZ. Hal ini dapat
terjadi karena VPS jenis KVM tidak dapat melakukan overselling, sehingga
anda akan mendapat bandrol harga lebih tinggi dari OpenVZ.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan virtualisasi KVM :
Kelebihan virtualisasi KVM :
- Sistemnya berdiri sendiri seperti halnya dedicated server.
- Menggunakan SWAP
- Bebas pilih sistem operasi apakah linux atau windows.
- Tidak dibatasi oleh node.
- Biasanya sudah disertai remote VNC.
- Tidak bisa overselling sehingga harga bisa lebih mahal.
- Setup lumayan merepotkan.
Dari kedua jenis virtualisasi diatas, mana yang lebih baik?
Virtualisasi
KVM tentu lebih baik dari OpenVZ. Namun demikian, semuanya dikembalikan
lagi dengan kebutuhan dan keuangan anda sendiri. Apakah anda sudah
memerlukan KVM atau cukup OpenVZ saja. Perlu anda catat pula bahwa masih
banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas VPS, seperti
lokasi server yang sesuai, spesifikasi serta kualitas layanan pihak penyedia VPS.
Referensi
http://www.kangerik.com/mengupas-apa-saja-perbedaan-vps-openvz-dan-kvm/